Jakarta - Association of Southeast Asian Nations ASEAN merupakan perhimpunan negara-negara di kawasan Asia Tenggara. Organisasi ini resmi berdiri pada Agustus 1967 di Bangkok, Thailand. Siapa saja lima tokoh pendiri dan sejarah ASEAN seperti apa?Tujuan dibentuknya ASEAN adalah mempercepat pertumbuhan ekonomi, meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional, hingga memperbaiki hubungan internasional di kawasan Asia Tenggara. Selain itu organisasi juga dibentuk sebagai wadah kerja sama bidang sosial, budaya, dan urutan pendiri ASEAN dan sejarahnya 1. Negara Pendiri dan TokohnyaASEAN dibentuk pada 8 Agustus 1967 oleh lima tokoh yang merupakan perwakilan negara di Asia Tenggara. Adapun, kelima tokoh tersebut menandatangani deklarasi pembentukan ASEAN di Bangkok di Gedung Kementerian Luar Negeri diwakili oleh Adam Malik Menteri Luar Negeri IndonesiaMalaysia diwakili oleh Tun Abdul Razak Wakil Perdana Menteri MalaysiaSingapura diwakili oleh Sinnathamby Rajaratnam Menteri Luar Negeri SingapuraFilipina diwakili oleh Narciso Ramos Menteri Luar Negeri FilipinaThailand diwakili oleh Thanat Koman Menteri Luar Negeri Thailand2. Pendiri dan Anggota ASEANSelain negara pendiri ASEAN, yakni Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina, dan Thailand, organisasi ini juga memiliki anggota dari lima negara lainnya. Berikut datanyaBrunei Darussalam bergabung pada 7 Januari 1984Vietnam bergabung pada 28 Juli 1995Laos bergabung pada 23 Juli 1997Myanmar bergabung pada 23 Juli 1997Kamboja bergabung pada 16 Desember 19983. Sejarah Dibentuknya ASEANASEAN didirikan sebagai upaya mempersatukan kekuatan di Asia Tenggara dan memperkuat posisi di tengah kemajuan dunia. Dengan adanya deklarasi tersebut, ASEAN menyatakan bahwa wilayahnya sebagai zona damai, bebas, dan netral dari kekuatan itu, isi deklarasi yang ditandatangani di Bangkok berisi lima poin, sebagai berikut1. Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial dan perkembangan kebudayaan di kawasan Asia Tenggara;2. meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional;3. meningkatkan kerja sama dan saling membantu untuk kepentingan bersama dalam bidang ekonomi, sosial, teknik, ilmu pengetahuan, dan administrasi;4. memelihara kerja sama yang erat di tengah-tengah organisasi regional dan internasional yang ada;5. meningkatkan kerja sama untuk memajukan pendidikan, latihan, dan penelitian di kawasan Asia Tenggara. Jangan lupa tokoh pendiri dan sejarah ASEAN ya! pal/ddn
DelegasiThailand Yang Menandatangani Deklarasi Bangkok Adalah Aug 16, 2021 Menteri Luar Negeri Yang Mendatangani Deklarasi Bangkok Siapa Tokoh yang Menandatangani Deklarasi Bangkok? Isi Deklarasi Bangkok Association of Southeast Asian Nations (ASEAN), Pendiri ASEAN, Founder of ASEAN. | pustakapengetahuan.com
Deklarasi Bangkok – Sejarah, Penandatanganan, Tokoh, Isi, Hasil – Deklarasi Bangkok, 8 Agustus 1967, merupakan awal berdirinya ASEAN Association of South East Asian Nations. Deklarasi ini menjadi penanda lahirnya sebuah organisasi antarnegara yang beranggotakan negara-negara di sebuah wilayah regional, Asia Tenggara. Deklarasi ini ditandatangani di Bangkok, Thailand, yang diwakilkan oleh lima wakil negara/pemerintahan negara-negara Asia Tenggara, yaitu para Menteri Luar Negeri Indonesia – Adam Malik, Wakil Perdana Menteri merangkap Menteri Pertahanan dan Menteri Pembangunan Nasional Malaysia – Tun Abdul Razak, Menteri Luar Negeri Filipina – Narciso Ramos, Menteri Luar Negeri Singapura – S. Rajaratnam, dan Menteri Luar Negeri Thailand – Thanat Khoman melakukan pertemuan dan menandatangani Deklarasi ASEAN The ASEAN Declaration atau Deklarasi Bangkok Bangkok Declaration. Keanggotaan ASEAN kemudian berkembang menjadi sepuluh negara anggota dengan masuknya Brunei Darusalam 1984, Vietnam 1995, Laos 1997, Myanmar 1997, dan Kamboja 1999. Sejarah berdirinya ASEAN Sejarah berdirinya ASEAN berlatar belakang historis, persamaan nasib, dan kondisi geo-politik dunia pada saat itu. Adanya perang dingin antara blok barat dan blok timur, konflik internal yang timbul di negara-negara ASEAN serta ketegangan yang terjadi antara negara-negara ASEAN, telah menyadarkan para pemimpin negara-negara ASEAN untuk membentuk suatu kerjasama di antara mereka. Organisasi ini bertujuan mempercepat pertumbuhan ekonomi, mendorong perdamaian dan stabilitas wilayah, dan membentuk kerjasama di berbagai bidang kepentingan laun organisasi ini mengalami kemajuan yang cukup signifikan di bidang politik dan ekonomi, seperti disepakatinya Deklarasi Kawasan Damai, Bebas, dan Netral Zone of Peace, Freedom, and Neutrality Declaration/ZOPFAN yang ditandatangani tahun 1971. Deklarasi ini lahir karena didorong oleh keinginan kuat untuk meningkatkan otonomi ASEAN sebagai organisasi regional yang mandiri dan tidak dikendalikan oleh kekuatan di luar kawasan ASEAN. Pembentukan ASEAN Pembentukan ASEAN pada awalnya tidak ditujukan untuk membuat sebuah organisasi supranasional yang memiliki kepentingan berbeda dari anggota- anggotanya. Mantan Sekjen ASEAN, Rodolfo Severino Jr, dalam sebuah pidatonya di Universitas Sydney, Australia tahun 1998, menyatakan “Pendirian ASEAN pada tahun 1967 dimaksudkan untuk ASEAN menjadi sebuah asosiasi semua negara di Asia Tenggara bekerja sama secara sukarela untuk kebaikan bersama, dengan perdamaian, dan pembangunan ekonomi, sosial dan budaya yang menjadi tujuannya. ASEAN bukan, dan tidak pernah dimaksudkan untuk menjadi sebuah entitas supranasional para anggotanya bertindak secara independen, tidak memiliki parlemen regional atau dewan menteri dengan kekuatan membuat hukum, tidak ada sistem peradilan” Baca Juga Negara Adalah Pencapaian ASEAN Pencapaian terbesar ASEAN selama kurang lebih empat puluh tahun sejak terbentuk sebagai organisasi internasional regional adalah kemampuannya untuk memelihara keamanan dan perdamaian di kawasan5 dan hal itu masih berlanjut hingga kini. Salah satu tujuan ASEAN dibentuk adalah untuk memelihara perdamaian dan keamanan regional sesuai dengan Deklarasi Bangkok 1967. Meskipun stabilitas keamanan dan perdamaian di kawasan terwujud namun hal itu tidak dapat diartikan bahwa kawasan Asia Tenggara benar-benar bersih dari sengketa. Sejarah Pembentukan ASEAN Sejak dibentuknya ASEAN pada tahun 1967, organisasi tersebut terlihat menghindari pembahasan isu-isu seperti politik, keamanan dan hukum. Fakta demikianlah yang membuat ASEAN dianggap tidak mampu mewakili kepentingan para negara-negara anggotanya. Selain permasalahan internal tersebut, ASEAN juga dipengaruhi oleh geo-politik global dimana China dan India berkembang menjadi kekuatan yang luar biasa di Benua Asia bahkan dunia. ASEAN sendiri baru memiliki mekanisme penyelesaian sengketa secara formal setelah berlangsungnya KTT Pertama ASEAN di Bali tahun 1976. Hasil signifikan dari KTT pertama tersebut adalah terciptanya Treaty of Amity and Cooperation in Southeast Asia TAC. TAC merupakan sebuah babak baru bagi ASEAN karena mengatur prinsip-prinsip dasar hubungan sesama negara anggota serta prosedur bagaimana menyelesaikan sengketa antara negara anggotanya melalui mekanisme formal-institusional. TAC sangat penting artinya bagi ASEAN sehingga sering disebut sebagai wujud dari nilai-nilai global yang mendasari pembentukan organisasi regional. Nilai penting yang terdapat dalam TAC adalah dicantumkannya prinsip-prinsip dasar yang harus dipegang teguh oleh negara anggota ASEAN dalam melaksanakan kerjasama dan persahabatan antara satu sama lain. Selain prinsip- prinsip dasar, TAC juga memuat klausul tentang bagaimana sengketa yang timbul diantara negara peserta harus diselesaikan. Dengan diaturnya mekanisme penyelesaian sengketa maka ASEAN telah memiliki prosedur hukum formal dalam penyelesaian sengketa. Aktor yang terlibat dengan ASEAN juga semakin heterogen, mulai dari negara non-ASEAN hingga organisasi yang semakin luas itulah yang pada akhirnya membutuhkan penguatan ASEAN secara kelembagaan. Penguatan ini dapat dicapai dengan menguatkan aturan main dalam organisasi. Kerjasama dalam bidang ekonomi misalnya, ASEAN berhasil membuat mekanisme penyelesaian sengketa pada tahun 1996 yaitu Protocol on Dispute Settlement Mechanism, Manila, 20 November 1996 yang diperbaharui dengan ASEAN Protocol on Enhanced Dispute Settlement Mechanism, Vientiane, 29 November 2004 dengan adanya mekanisme tersebut diharapkan sengketa ekonomi yang terjadi dapat diselesaikan secara formal-institusional oleh ASEAN. Baca Juga Bentuk Kerjasama Asean Di Bidang Ekonomi Dan Bidang Kerjasama Yang Telah Berjalan Penandatanganan Deklarasi Bangkok Deklarasi Bangkok ditandatangani pada tanggal 8 Agustus 1967. Sesuai namanya, maka Deklarasi Bangkok ditandatangani di negara Thailand, tepatnya di kota Bangkok. Deklarasi ini juga menjadi awal dari berdirinya organisasi ASEAN yaitu organisasi negara-negara di Asia Tenggara, tak heran jika deklarasi ini juga sering disebut sebagai Deklarasi ASEAN. Tokoh Deklarasi Bangkok Terdapat lima negara Deklarasi Bangkok, hasil dari Deklarasi Bangkok ditandatangani oleh lima perwakilan dari lima negara tersebut. Adapun negara yang turut serta dalam pertemuan di Bangkok ini adalah Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina dan Thailand. Indonesia diwakili oleh Adam Malik selaku menteri luar negeri Indonesia pada saat penandatanganan Deklarasi Bangkok. Nah berikut nama perwakilan negara yang kini dikenal sebagai tokoh pendiri ASEAN yang turut menandatangani Deklarasi Bangkok Adam Malik “menteri luar negerti Indonesia” Tun Abdul Razak “wakil perdana menteri Malaysia” Rajaratnam “menteri luar negeri Singapura” Narciso Ramos “menteri luar negeri Filipina” Thanat Khoman “menteri luar negeri Thailand” Baca Juga Peran Negara Indonesia Dalam Asean Kerja Sama Antar Negara Isi Deklarasi Bangkok Berikut Isi dan hasil Deklarasi Bangkok, tujuh poin berikut juga dikenal sebagai tujuan berdirinya ASEAN pada negara-negara di kawasan Asia Tenggara. Mempercepat pertumbuhan, kemajuan sosial dan perkembangan kebudayaan dikawasan Asia Tenggara. Memelihara perdamaian dan stabilitas dengan menjunjung tinggi hukum dan hubungan antara negara-negara di Asia Tenggara. Meningkatkan kerja sama yang aktif dan saling membantu dalam bidang ekonomi, sosial, budaya, teknologi dan administrasi. Saling memberikan bantuan dalam bidang fasilitas latihan dan penelitian pada bidang pendidikan, kejuruan, teknik dan administrasi. Bekerja sama lebih efektif untuk mencapai daya guna lebih besar dalam bidang pertanian, industri dan perkembangan perdagangan termasuk studi dalam hal perdagangan komoditi internasional, perbaikan pengangkutan dan fasilitas komunikasi serta meningkatkan taraf hidup rakyat. Meningkatkan studi tentang masalah-masalah di Asia Tenggara. Memelihara kerja sama yang erat dan bermanfaat dengan berbagai organisasi internasional dan regional lain yang mempunyai tujuan sama serta mencari kesempatan untuk menggerakkan kerja sama dengan mereka. Deklarasi ini juga menyetujui didirikannya ASEAN atau Association of South East Asian Nations yaitu perkumpulan organisasi antar negara-negara yang berada di kawasan Asia Tenggara “Southeast Asia”. Pada awal deklarasi terdapat 5 anggota yang menjadi negara pendiri ASEAN yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina dan Thailand. Setelah itu beberapa negara lain bergabung bersama ASEAN misalnya seperti negara Brunei Darussalam “bergabung tahuan 1984”, Vietnam “bergabung tahuan 1995”, Laos dan Myanmar “bergabung tahuan 1997” dan juga Kamboja “bergabung tahun 1999”. Pembentukan ASEAN sangat didasari atas keinginan kerjasama, terutama dalam bidang ekonomi. ASEAN merupakan organisasi kerjasama negara-negara Asia Tenggara yang bersifat non politik dan non militer. Adanya Deklarasi ASEAN di Bangkok juga menjadi awal kerjasama antara negara-negara Asia Tenggara. Baca Juga 5 Macam Bentuk Kerja Sama ASEAN AEC Dasar Bisnis Produksi Piagam ASEAN Perkembangan yang cukup penting adalah lahirnya Piagam ASEAN tahun 2007 setelah hampir empat puluh tahun pembentukannya. Latar belakang lahirnya Piagam ASEAN tidak dapat dihindarkan dari serangkaian kesepakatan yang telah dibuat secara sadar oleh para pemimpin ASEAN. Meskipun hanya dianggap sebagai pengulangan instrumen-instrumen ASEAN sebelumnya, kehadiran Piagam ASEAN sangat penting karena terdapat penegasan bahwa ASEAN ingin menjadi sebuah organisasi yang berdasarkan hukum rules-based organization. Piagam ASEAN mempunyai satu bab yang sangat penting mengenai penyelesaian sengketa yaitu Bab VIII terdiri dari tujuh pasal Pasal 22-28. Bab ini menjadi penting sebagai penegasan salah satu prinsip yang dianut oleh negara anggota ASEAN untuk menyelesaikan sengketa antara mereka melalui cara-cara damai. Mekanisme penyelesaian sengketa sebelum adanya Piagam ASEAN tersebar dalam perjanjian-perjanjian tertentu. Piagam ASEAN lahir untuk menjadi alas serta mengharmonisasikan beragam mekanisme yang ada sehingga dapat berjalan dengan efektif dan efisien. Dengan adanya Piagam ASEAN ini diharapkan negara anggota ASEAN akan lebih mendayagunakan organisasi untuk dapat membantu menyelesaikan sengketa-sengketa yang ada atau potensial untuk timbul. Keperacayaan diri negara anggota ASEAN akan tumbuh seiring dengan adanya kehendak eksplisit yang tercantum dalam Piagam bahwa ASEAN hendak memperkuat diri dengan menjadikan hukum sebagai fondasi dasar organisasi. Setelah kehadiran piagam ASEAN akan mengurangi keengganan dari negara anggotanya sendiri untuk menyelesaikan sengketa-sengketa hukum. Meskipun pengaturan penyelesaian sengketa dalam Piagam tidak terlalu detail, namun dengan adanya bab tersendiri mengenai mekanisme penyelesaian sengketa akan menjadikan dasar acuan bagi mekanisme penyelesaian sengketa yang telah ada selama ini. Instrumen penyelesaian sengketa yang terdapat dalam ASEAN diharapkan bisa terus menjaga perdamaian dan kestabilan di wilayah ASEAN. ASEAN sampai saat ini telah berperan dalam kasus-kasus yang terdapat di wilayah ASEAN, seperti dalam kasus invasi Vietnam ke Kamboja,11 konflik ini terjadi antara Republik Sosialis Vietnam dan Kamboja. Konflik ini dimulai dengan invasi dan pendudukan Vietnam terhadap Kamboja dan penurunan Khmer Merah dari kekuasaan. Invasi dan pendudukan Vietnam ke Kamboja yang dilakukan pada akhir tahun 1978 merupakan peristiwa yang begitu mengejutkan baik bagi Kamboja sendiri maupun dunia internasional khususnya ASEAN. Hal ini terjadi karena ASEAN pada saat itu sedang mengusung gagasan ZOPFAN yaitu suatu upaya dalam rangka memelihara perdamaian, keamanan, kedaulatan, dan kemerdekaan di kawasan Asia Tenggara serta bebas dari campur tangan pihak luar. Baca Juga Penjelasan Peranan Indonesia Dalam ASEAN Terlengkap Demikianlah pembahasan mengenai semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan kalian semua,, terima kasih banyak atas kunjungannya.SejarahBerdirinya ASEAN. Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (PERBARA) atau lebih populer dengan sebutan Association of Southeast Asia Nations (ASEAN) adalah sebuah organisasi geo-politik dan ekonomi dari negara-negara di kawasan Asia Tenggara, yang didirikan di Bangkok, 8 Agustus 1967 melalui Deklarasi Bangkok oleh Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand. 5 negara pendiri ASEAN Association of Southeast Asian Nations pertama kali yaitu negara Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, dan Filipina. ASEAN Association of Southeast Asian Nations yang berarti perhimpunan bangsa-bangsa asia tenggara berangotakan 10 Negara yaitu Indonesia, Malaysia, Brunai Darusalam, Singapura, Vietnam, Laos, Myanmar, Thailand, Filipina, dan didirikan pada 8 Agustus 1967 di Bangkok negara Thailand oleh beberapa delegasi diantaranya Adam Malik wakil Indonesia, Tun Abdul Razak wakil Malaysia, Thanat Khoman wakil Thailand, Rajaratnam wakil Singapura, dan Narcisco Ramos wakil Filipina. Logo ASEAN Association of South East Asian Nation ASEAN adalah organisasi regional di kawasan Asia Tenggara dengan kesamaan letak wilayah, budaya, ekonomi, dan sejarah. Kawasan Asia Tenggara merupakan sebuah wilayah yang sangat strategis secara geografis berada di jalur perdagangan dunia. Maka tidak heran hampir semua negara di kawasan Asia Tenggara pernah dijajah oleh bangsa Eropa kecuali Thailand. Hal ini kemudian mendorong negara-negara di kawasan Asia Tenggara organisasi regional yang disebut ASEAN. Latar belakang berdirinya ASEAN diantaranya Persamaan letak geografis, berada di Asia Tenggara. Persamaan budaya, daerah penyebaran kebudayaan Melayu Austronesia. Persamaan nasib, merupakan daerah bekas jajahan, kecuali Thailand. Persamaan ekonomi, merupakan daerah agraris. Persamaan kepentingan, mengarah terwujudnya kemajuan kemakmuran dan perdamaian di kawasan Asia Tenggara. ASEAN Association of South East Asian Nation merupakan asosiasi negara-negara di kawasan Asia Tenggara. ASEAN didirikan berdasarkan Deklarasi Bangkok yang ditandatangani oleh 5 wakil negara pendiri ASEAN pada tanggal 8 Agustus 1967. Salah satu wakil negara pendiri ASEAN adalah Adam Malik dari Indonesia. 5 wakil negara pendiri ASEAN menandatangani Deklarasi Bangkok dan menyetujui terbentuknya ASEAN yaitu 1. Adam Malik wakil negara Indonesia pendiri ASEAN Adam Malik wakil negara Indonesia pendiri ASEAN 2. Tun Abdul Razak wakil negara Malaysia pendiri ASEAN Tun Abdul Razak wakil negara Malaysia pendiri ASEAN 3. Thanat Khoman wakil negara Thailand pendiri ASEAN Thanat Khoman wakil negara Thailand pendiri ASEAN 4. Rajaratnam wakil negara Singapura pendiri ASEAN Rajaratnam wakil negara Singapura pendiri ASEAN 5. Narcisco Ramos wakil negara Filipina pendiri ASEAN Narcisco Ramos wakil negara Filipina pendiri ASEAN ASEAN adalah organisasi yang sangat memperhatikan keamanan kawasan bebas nuklir di Asia Tenggara dengan mendirikan ZOPFAN Zone of Peace, freedom, and neutrality. DeklarasiBangkok adalah sebuah landasan kesepakatan dalam berbagai bidang, meliputi ekonomi, sosial dan budaya. Sementara itu, negara-negara yang menandatangani deklarasi Bangkok yaitu Indonesia, Malaysia, Thailand, Singapura dan Filipina. Tanggal penandatanganan deklarasi Bangkok secara sah disepakati pada 8 Agustus 1967. Deklarasi Bangkok – Nama ASEAN atau kepanjangan dari Association of South East Asian Nations mungkin sudah tidak asing lagi bagi kalian semua. Tapi tahukah kalian awal mula berdirinya ASEAN ini diprakarsai oleh Deklarasi Bangkok? Bagi kalian yang belum tahu dahulu saat berdiri pertama kali, ASEAN hanya memiliki 5 anggota inti saja. Kemudian seiring dengan berjalannya waktu, beberapa negara di Asia Tenggara akhirnya bergabung sampai sekarang beranggotakan 10 negara di Asia Tenggara. Ulasan Mengenai Deklarasi Bangkok Nah, pada bab ini kita akan membahas terkait Deklarasi Bangkok mulai dari sejarahnya, siapa saja delegasinya dan apa saja isi perjanjiannya. Untuk itu simak pembahasan berikut ini ya! Sejarah Deklarasi Bangkok Deklarasi Bangkok ditandatangani pada tanggal 8 Agustus 1967 di kota Bangkok, Thailand. Deklarasi Bangkok merupakan landasan awal kerja sama negara-negara di Asia Tenggara. Pertemuan ini menjadi awal diprakarsai terbentuknya ASEAN. Tujuan awal dari perjanjian ini adalah adanya keinginan kerja sama terutama dalam bidang ekonomi yang berkembang dari Negara-negara di Asia Tenggara. Agar menjadi satu dan tetap menjunjung tinggi asas dalam upaya untuk mewujudkan dalam berbagai bidang. Selain itu, dengan adanya pertemuan ini diharapkan mempercepat pertumbuhan ekonomi, mendorong perdamaian dan stabilitas wilayah serta membentuk kerja sama di berbagai bidang-bidang kepentingan bersama. Delegasi Deklarasi Bangkok Pada pertemuan yang dilaksanakan pada tahun 1967 ini, terdapat lima negara dengan perwakilan masing-masing yang ikut menandatangani hasil Deklarasi Bangkok tersebut. Adapun negara yang turut serta dalam pertemuan di Bangkok ini adalah Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina dan Thailand. Adapun perwakilan yang datang adalah Adam Malik Menteri Luar Negeri sebagai perwakilan dari Indonesia. Tun Abdul Razak Wakil Perdana Menteri sebagai perwakilan dari Malaysia. Rajaratnam Menteri Luar Negeri sebagai perwakilan dari Singapura. Narciso Ramos Menteri Luar Negeri sebagai perwakilan dari Filipina. Thanat Khoman Menteri Luar Negeri sebagai perwakilan Thailand. Isi Deklarasi Bangkok Berikut ini adalah isi dan hasil dari Deklarasi Bangkok. Isinya memuat enam poin yang dikenal sebagai tujuan berdirinya ASEAN pada negara di kawasan Asia Tenggara, yaitu Mempercepat pertumbuhan, kemajuan sosial dan perkembangan kebudayaan di kawasan Asia Tenggara. Memelihara perdamaian dan stabilitas dengan menjunjung tinggi hukum dan hubungan antara negara-negara di Asia Tenggara. Meningkatkan kerja sama yang aktif dan saling membantu dalam bidang ekonomi, sosial, budaya, teknologi dan administrasi. Bekerja sama lebih efektif untuk mencapai daya guna lebih besar dalam bidang pertanian, industri dan perkembangan perdagangan termasuk studi dalam hal perdagangan komoditi internasional, perbaikan pengangkutan dan fasilitas komunikasi serta meningkatkan taraf hidup rakyat. Meningkatkan studi tentang masalah-masalah di Asia Tenggara. Memelihara kerja sama yang erat dan bermanfaat dengan berbagai organisasi internasional dan regional lain yang mempunyai tujuan yang sama serta mencari kesempatan untuk menggerakkan kerja sama mereka. Dalam pasal-pasal yang ada, terlihat bahwa tujuan utama diadakannya deklarasi ini adalah meningkatkan ekonomi dan perkembangan kebudayaan agar lebih baik lagi. Selain itu dalam keanggotaan dibahas juga bahwa nantinya akan diperbolehkannya anggota yang masuk dan menjadi anggota baru. Hal yang tak kalah penting yang disetujui pada pertemuan ini adalah bahwa kerja sama yang terbentuk nantinya tidak akan berpengaruh terhadap politik secara langsung. Karena sesuai tujuan awalnya adalah bersama-sama dalam menjaga dan memelihara keamanan dan stabilitas tanpa campur tangan dari pihak luar yang bisa menyebabkan kekacauan yang fatal. Meskipun demikian, ASEAN tetap menerima keanggotaan baru setelahnya. Vietnam, Laos, Myanmar serta Kamboja menjadi anggota baru yang bergabung. Baca Juga Dasar Hukum DPD Nah, itu tadi adalah sekilas sejarah tentang Deklarasi Bangkok yang menjadi pionir awal dimulainya organisasi-organisasi besar di Asia setelahnya. Semoga bermanfaat! Originally posted 2020-07-27 100056. EK4O.