Batik Banten tercatat sebagai salah satu batik yang memiliki filosofi mendalam pada setiap motifnya. Sebagian besar motif tersebut berkaitan dengan sejarah Banten dan juga diambil dari bahasa ilmiah mengenai nama suatu tempat, arti, penggunaannya, dan tipologi. Bisa dibilang batik khas Banten ini bukan hanya sekadar kain bermotif, melainkan
Saat berbicara mengenai Banten, kamu mungkin hanya akan mengingat Taman Nasional Ujung Kulon. Padahal, kawasan paling barat Pulau Jawa ini juga memiliki ragam pesona pantai yang tak kalah menariklho! Selain memiliki pesona yang indah, deretan pantai di Banten berikut juga sudah dilengkapi berbagai fasilitas memadai. Bagi kamu yang penasaran dengan pantai-pantai di Banten, Traveloka sudah merangkumnya di artikel ini. Ayo simak ulasannya!Pantai AnyerPhoto creditmichaelhambuwaliInstagramSalah satu pantai yang paling populer di Banten adalah Pantai Anyer. Pasir putih adalah daya tarik utama dari pantai ini. Selain pemandangan pantai, kamu pun bisa menikmati aneka wahana sepertiwatersport, termasuksurfingdansnorkeling. Tak hanya itu, pesona matahari tenggelam di pantai ini menjadi salah satu hal yang tak boleh kamu lewatkan. Karena itu, datanglah menjelang sore hari untuk melihat perpaduan cahaya oranye dan ungu gelap yang amat yang terletak di Jalan Raya Anyer ini berada 38 km dari pusat Kota Serang. Bagi warga Jakarta, pantai ini juga sering dijadikan tujuan karena jaraknya yang tidak begitu jauh. Untuk menikmati pesona pantai, kamu akan dikenakan biaya tiket masuk sekitar per orang. Selain itu, kamu juga harus membayar biaya parkir sebesar untuk mobil atau untuk CaritaPhoto creditfauziajissaputraInstagramIngin berlibur bersama keluarga? Pantai Carita di Jalan Raya Labuan KM 10 bisa menjadi tujuan yang tepat. Kondisi ombak di sini cenderung tenang, sehingga aman untuk aktivitas main air dan berenang. Ada pula wahanabanana boatyang bisa kamu masukan ke daftar kegiatan. Harganya cukup bersahabat, yakni per enam ini dikenal memiliki fasilitas yang cukup lengkap. Berbagai penginapan bisa kamu temukan di sini, mulai dari hotel,cottage, bahkan rumah penduduk lokal pun turut disewakan. Karena itulah, kamu bisa memilih jenis penginapan sesuai bujet yang Tanjung LesungPhoto creditblueblade1020InstagramPantai Tanjung Lesung yang berada di Desa Tanjung Jaya, Pandeglang ini memiliki garis pantai mencapai 15 km. Area yang cukup luas untuk ukuran pantai, bukan? Menariknya, di dekat pantai ini terdapat sebuah pulau bernama Liwungan. Pulau ini terkenal akan pesona bawah lautnya, jadi cocok kamu jadikan mencapai pulau tersebut, kamu bisa menyewa perahu penduduk lokal dan berkendara selama 30 menit. Di pantai Tanjung Lesung sendiri, kamu bisa pula alternatif lainnya bagi yang tak ingin berenang. Kamu bisa menyewa kano untuk menyusuri keindahan Pantai Tanjung Lesung. Tak lupa, wahanabanana boatjuga patut kamu coba untuk menambah keseruan kunjungan di sini. Terakhir, jangan lupa untuk menyaksikan pesonasunsetyang akan tenggelam di balik Gunung SawarnaPhoto creditokipatiInstagramMeski baru mulai populer pada tahun 2000-an, Pantai Sawarna menawarkan pemandangan tak kalah indah dari pantai di Banten lainnya. Lokasinya berada di Desa Sawarna, Kecamatan Bayah, Lebak. Untuk bisa masuk ke sini, kamu cukup membayar per orang. Sedangkan untuk parkir kendaraan, kamu perlu membayar untuk sepeda motor dan untuk pantai yang menghadap langsung Samudra Hindia membuat kondisi ombak di sini cukup besar. Pantai ini didominasi oleh batuan karang. Salah satu yang paling terkenal adalah Tanjung Layar, di mana terdapat dua batu besar menyerupai bentuk layar kapal. Lokasi ini juga menjadi spot foto paling diminati oleh banyak pengunjung. Jadi, pastikan kamu turut mengabadikannya saat berkunjung ke Pantai Sawarna ya!Pantai Tanjung PasirPhoto creditjalanjalanyukInstagramPantai yang terletak di Tanjung Pasir, Teluknaga ini punya laut yang tenang dan nyaman untuk dijadikan lokasi berenang. Selain kondisi pantai yang aman, di sini kamu juga bisa menemukan berbagai kurang puas? Kamu bisa menyebrang ke Pulau Untung Jawa yang berada tak jauh dari pantai ini. Kamu hanya perlu menyewa kapal untuk sampai di pulau sampai di Pantai Tanjung Pasir, kamu perlu menempuh jarak sekitar 25 km. Berbagai jenis transportasi pun aman kamu gunakan karena akses menuju pantai ini sudah cukup memadai. Selain memilih transportasi, jangan lupa siapkan bujet yang cukup untuk membeli tiket masuk seharga per orang. Sedangkan untuk biaya parkir, kamu bisa membawa untuk sepeda motor dan untuk BagedurPhoto creditmbuaryantiInstagramPantai yang juga dikenal dengan nama Bagedur Malimping ini terletak di Desa Sukamanah, Malingping, Lebak. Pantai ini masih tergolong sepi akan pengunjung, sehingga cocok dijadikan destinasi bagi yang membutuhkan ketenangan. Selain itu, Pantai Bagedur memiliki karakteristik ombak pantai yang besar. Jadi, pengunjung yang datang dilarang untuk bermain air maupun masuk ke sini, kamu cukup membayar per orang. Pantai ini juga memiliki jam operasional. Pasalnya, kondisi gelombang ombak selalu berubah setiap waktu. Umumnya, pantai buka mulai pukul 0500 hingga malam hari, tergantung kondisi cuaca dan pasang surut air CiputihPhoto Creditailsaputri16InstagramJika ingin mencari pantai di Banten yang masih sepi dan belum diketahui banyak orang, kamu bisa berkunjung ke Pantai Ciputih. Sesuai namanya, Pantai Ciputih memang memiliki pasir pantai berwarna putih yang begitu kontras dengan air laut biru jernih. Suasana sekitarnya masih begitu alami sehingga terasa sejuk, sangat cocok bagi kamu yang ingin kabur sejenak dari kesibukan bisa menikmati pemandangan indah pantai di Kecamatan Sumur, Pandeglang ini kamu harus melalui perjalanan yang cukup panjang. Dari Jakarta, perjalanan menuju Pantai Ciputih bisa memakan waktu kurang lebih 7 jam. Akses jalannya pun belum terlalu baik, jadi kamu perlu lebih berhati-hati. Meski begitu, rasa lelah selama perjalanan dijamin akan hilang begitu melihat pesona Pantai UmangPhoto Creditpulau_umangInstagramMemiliki lahan seluas kurang lebih 5 hektar, di Pulau Umang kamu bisa menemukan berbagai fasilitas lengkap untuk pengalaman liburan yang maksimal. Pantai yang berjarak sekitar 183 km dari Jakarta ini memang dikelola sebagaiisland dari fasilitas kolam renang,jaccuzi,beach club,ruangan karaoke,fishing boat,hinggakids clubbisa kamu temukan di yang lengkap tersebut tentunya juga ditunjang dengan pemandangan alam sekitar yang memanjakan mata. Air lautnya berwarna biru jernih, membuat siapa saja ingin segera berenang atau bermain air. Tak ketinggalan, pasir putih lembut yang cocok kamu jadikan lokasi bersantai ataupun MabakPhoto CreditandrebotoxInstagramIngin menyaksikan pemandangansunsetterbaik di Banten? Kamu perlu datang ke Pantai Mabak di kawasan Mekarsari, Cilegon. Jika dibandingkan dengan pantai-pantai Banten lainnya, Pantai Mabak memang kurang populer. Meski begitu, pemandangan alamnya tak kalah indah untuk tidak terlalu populer, jumlah pengunjungnya pun belum terlalu ramai. Kondisi ini pula yang membuat suasana Pantai Mabak masih cenderung alami. Di sekitar Pantai Mabak juga terdapat pulau-pulau kecil yang bisa kamu telusuri dengan menyewa perahu. Pantai yang cukup menarik untuk dikunjungi, bukan?Sudah tidak meragukan wisata pantai di Banten, bukan? Kini, kamu tak perlu bingung saat mencari tujuan untuk bersantai atau menenangkan pikiran dari kesibukan sehari-hari. Rekomendasi 9 pantai di atas tentu bisa menjadi lokasi berlibur yang menyenangkan. Tak lupa, ajak juga teman-teman atau keluarga kamu ya. Selamat menelusuri keindahan Banten!
Alat Musik Bende : Pengertian, Sejarah dan Fungsinya. Abdul. March 30, 2023. Bende adalah alat musik tradisional yang berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat, Indonesia. Alat musik ini terbuat dari kayu dan memiliki bentuk yang unik, yaitu seperti sebuah papan dengan beberapa lubang di atasnya. Bende dimainkan dengan cara dipukul menggunakan
Pakaian Adat Banten – Pakaian adat merupakan salah satu produk budaya dari suku bangsa Indonesia. Setiap suku mengenakan pakaian khas sebagai bentuk kebiasaan dan adat istiadat suku tersebut. Sama halnya seperti suku yang mendiami provinsi Banten, di sana beberapa kelompok etnis mengenakan pakaian adat Banten. Pakaian adat Banten merupakan produk budaya yang khas serta menambah kekayaan bagi bangsa Indonesia. Tapi bagaimana sebenarnya pakaian adat Banten? Apa keunikan dari pakaian tradisional tersebut? Serta ada berapa macam pakaian adat yang berasal dari Banten? Untuk menjawab semua pertanyaan tersebut, mari kita scroll ke bawah artikel ini dan simak penjelasan lengkapnya sampai tuntas ya. Pakaian Adat Banten Pakaian Adat Banten Pakaian adat Banten merupakan pakaian tradisional yang berasal dari Banten. Pakaian ini merupakan produk budaya dari kebiasaan adat istiadat masyarakat yang mendiami tanah Banten. Masyarakat mayoritas yang mendiami tanah Banten adalah suku Baduy. Suku Baduy adalah suku asli yang banyak mendiami provinsi Banten. Bahkan mereka juga kerap dikenal sebagai masyarakat asli Banten. Pakaian adat Banten memiliki berbagai jenis yang biasa dikenakan oleh masyarakat Banten. Pakaian tradisional tersebut memiliki keunikan dan ciri khasnya masing-masing, serta setiap bagian baju tersebut mengandung nilai filosofis yang khas menurut kepercayaan suku Baduy di provinsi Banten. Keunikan dan Filosofi Pakaian Adat Banten Setiap pakaian adat yang berasal dari berbagai daerah memiliki keunikan dan ciri khasnya masing-masing. Sama halnya dengan pakaian adat Banten yang memiliki keunikan dan ciri khasnya. Beberapa keunikan dari pakaian adat Banten adalah sebagai berikut Ragam Warna Pakaian Suku Baduy Ragam Warna Pakaian Suku Baduy Pakaian adat Banten khas suku Baduy cenderung dengan warna putih, hitam, dan kadang juga sentuhan biru tua. Warna-warna ini diyakini sebagai lambang kehidupan. Warna hitam melambangkan kegelapan atau kondisi sebelum keberadaan cahaya. Sementara, warna putih melambangkan sesudah ada cahaya, suci, dan kejujuran. Selain itu, suku Baduy juga menggunakan warna dominan pada kain tenun khas Banten berwarna merah. Bagi masyarakat Baduy, warna merah diartikan sebagai warna darah atau warna api. Ragam Kain Tenun Khas Suku Baduy Ragam Motif Kain Tenun Khas Suku Baduy . Pada beberapa jenis pakaian adat Banten juga kerap dilengkapi dengan kain tenun khas Banten. Kain tenun tersebut dibuat oleh para wanita suku Baduy di kala waktu senggang. Proses pembuatan kain tenun khas Banten tersebut masih dilakukan dengan teknik tenun tradisional. Kain tenun yang dihasilkan juga berupa kain dengan berbagai corak dan motif khas Banten. Beberapa motif dari kain tenun khas Banten adalah kain tenun Jamang, kain tenun Samping Hideung, kain tenun Samping Aros, kain tenun Adu Mancung, kain tenun Susuwatan, kain tenun Samping Suat, kain tenun Suat Satu Mata. Adapun penjelasan lengkap mengenai macam-macam kain tradisional tenun khas Baduy Banten adalah sebagai berikut Kain Tenun Jamang Kain tenun jenis pertama adalah kain tenun Jamang. Kain tenun jenis ini biasa dikenakan untuk pakaian adat Banten oleh suku Baduy Dalam. Tenun Jamang adalah kain yang biasa dibuat untuk bahan baju atasan yang kemudian disebut dengan Jamang Kampret. Untuk ikat kepala juga dibuat dari bahan kain tenun Jamang ini. Kain Tenun Samping Hideung Kain tenun yang kedua adalah kain Samping Hideung. Kain tenun jenis ini cenderung berwarna hitam. Kain ini biasa digunakan untuk pakaian adat Banten oleh masyarakat Baduy, baik suku Baduy Dalam maupun suku Baduy Luar. Umumnya kain tenun Samping Hideung biasa digunakan oleh kaum wanita suku Baduy. Kain Tenun Samping Aros Kain tenun Samping Aros merupakan salah satu kain tenun yang biasa digunakan sebagai bahan pakaian adat Banten. Kain ini cenderung berwarna hitam dengan garis-garis tipis berwarna putih. Kain tenun jenis Samping Aros diperuntukkan khusus bagi kaum pria suku Baduy Dalam. Kain Tenun Adu Mancung Kain tenun Adu Mancung merupakan kain tradisional yang biasa dikenakan sebagai busana pakaian adat Banten. Kain tenun jenis ini biasa diaplikasikan sebagai selendang yang dikenakan oleh kaum pria pada upacara pernikahan suku Baduy Luar. Kain tenun jenis Adu Mancung merupakan selendang dengan hiasan motif polos hitam dan putih, kain tenun tersebut diberi hiasan motif geometris dengan benang warna merah, biru, atau warna-warna lainnya yang lebih cerah. Kain Tenun Susuwatan Kain tradisional dari Banten selanjutnya adalah kain tenun Susuwatan. Kain khas Banten ini biasa dikenakan sebagai pakaian adat Banten untuk kaum pria suku Baduy Luar. Kain tenun khas Banten ini berbentuk selendang atau kain panjang dengan motif kotak-kotak khas Banten. Warna untuk menghias kain tenun ini tidaklah terbatas artinya tidak ada aturan khusus untuk menentukan warna atau ukuran apa sebagai bahan kain tenunnya. Kain Tenun Samping Suat Kain tradisional tenun Banten selanjutnya adalah kain tenun Samping Suat. Kain tenun khas ini tidak memiliki aturan khusus atau pakem dari leluhur suku Baduy. Kain Samping Suat adalah motif perkembangan dari motif Susuwatan. Motif dari kain tenun ini terlihat motif geometris pada kainnya sedikit mengalami perubahan sari Susuwatan yang hanya terdiri dari kotak-kotak saja. Kain Tenun Suat Satu Mata Kain tradisional tenun Banten yang selanjutnya adalah kain tenun Suat Satu Mata. Kain tenun ini memiliki kegunaan sebagai syal atau kain panjang untuk pakaian adat Banten. Kain tenun khas Banten ini memiliki motif yang sudah ada sejak dahulu sebelum motif-motif yang lainnya. Motif tenun Suat Satu Mata dikenal sebagai motif yang paling rumit dan memakan proses waktu yang paling lama dalam pembuatannya. Nama Pakaian Adat Banten Pakaian adat Banten dibagi menjadi beberapa jenis pakaian. Setidaknya terdapat 4 jenis pakaian yang berasal dari Banten, yakni pakaian adat Banteng Pengantin, pakaian adat Pangsi, pakaian adat Baduy, dan pakaian adat Banten modern. Untuk mengetahui penjelasan lengkap mengenai pakaian adat Banten dapat diamati di bawah ini. No Macam Macam Pakaian Adat Banten 1 Pakaian Adat Banten Pengantin 2 Pakaian Adat Banten Pangsi 3 Pakaian Adat Banten Suku Baduy 4 Pakaian Adat Banten Modern 1. Pakaian Adat Banten Pengantin Pakaian Adat Banten Pengantin Pakaian adat Banten yang pertama adalah pakaian adat pengantin. Pakaian ini biasa dikenakan oleh sepasang mempelai pengantin yang sedang melangsungkan resepsi pernikahan. Umumnya pakaian adat pengantin Banten ini memiliki kemiripan dengan pakaian adat Sunda yang diperuntukkan bagi pengantin, mulai dari desain motif sampai model bajunya. Kemiripan ini dikarenakan pengaruh budaya Sunda yang sangat kental di daerah Banten. Pakaian adat Banten ini dilengkapi dengan aksesoris yang beraneka ragam. Dan pakaian untuk pengantin pria akan berbeda dengan pakaian untuk pengantin wanita. Busana Pengantin Pria Untuk pengantin pria, pakaian adat Banten berupa busana atasan berbentuk baju koko berkerah di bagian lehernya. Sedangkan bagian bawahan berupa kain samping. Kemudian ditambahkan aksesoris penutup kepala yang khas Banten. Aksesoris lain juga kerap ditambahkan pada pakaian adat Banten ini, seperti ikat pinggang yang terbuat dari kain batik dengan motif yang senada dengan bawahan. Serta tidak lupa dengan senjata tradisional berupa keris atau golok untuk membuat sang pengantin pria semakin gagah dan berwibawa. Untuk alas kaki, pengantin pria Banten menggunakan selop khas Banten. Busana Pengantin Wanita Untuk perlengkapan dan aksesoris pada pakaian adat Banten untuk wanita berupa baju kebaya. Sementara bagian bawahan berupa kain samping atau batik khas Banten. Kemudian ditambahkan selendang yang diselempangkan ke bahu. Serta dilengkapi pula penutup kepala sebagai aksesoris pengantin wanita. Penutup kepala ini beru[a kembang goyang yang dibuat indah dengan warna keemasan. Para pengantin wanita ini menggunakan berbagai perhiasan yang semakin menambah daya tarik dan membuat sang pengantin menjadi pusat perhatian. 2. Pakaian Adat Banten Pangsi Pakaian Adat Banten Pangsi Pakaian adat Banten yang kedua adalah pakaian adat Pangsi. Awalnya pakaian adat ini terkenal di kalangan masyarakat Sunda sebagai pakaian adat Jawa Barat. Namun saat ini pakaian tersebut telah menjadi pakaian adat Banten sebagai baju kesehariannya. Selain digunakan sehari-hari, pakaian adat Banten ini juga kerap digunakan sebagai pakaian tradisional dalam latihan silat tradisional yang kerap digelar oleh masyarakat adat Banten. Silat sendiri menjadi salah satu budaya yang cukup populer dan sering digelar di Banten. Menariknya, nama pangsi pada pakaian adat ini merupakan singkatan dari Pangeusi Numpang ka Sisi yang diartikan sebagai pakaian penutup badan. Pakaian adat ini khusus diperuntukkan bagi kaum pria Banten. Pakaian adat Banten ini digunakan dengan cara dililitkan dan menumpang semacam kita mengenakan sarung. Pakaian Pangsi Banten ini terbagi menjadi 3 susunan diantaranya yaitu tangtung, nangtung, dan samping. Warna baju Pangsi identik dengan hitam, namun tidak menutup kemungkinan dengan warna-warna lainnya dengan menyesuaikan acara atau kegunaan Pangsi itu sendiri. Baju Pangsi terdiri dari baju atasan yang kemudian disebut Salontreng. Baju ini juga dilengkapi dengan celana yang dikenal dengan Pangsi. Baju adat Banten tersebut dilengkapi dengan sandal selop dan ikat kepala khas Banten yang dikenal dengan Totopong. 3. Pakaian Adat Banten Suku Baduy Pakaian Adat Banten Suku Baduy Pakaian adat Banten yang ketiga adalah pakaian adat Baduy. Pakaian tradisional ini merupakan pakaian yang biasa dikenakan oleh masyarakat adat Banten dan mulanya berasal dari suku Baduy yang mendiami provinsi Banten. Suku Baduy adalah kelompok suku asli masyarakat Banten. Suku asli Banten ini memiliki kebiasaan tertutup, maka tidak heran jika dijuluki sebagai suku berkarakter penutup dari adanya pengaruh dari luar, seperti kemajuan teknologi dan perkembangan zaman. Suku Baduy dibedakan menjadi dua macam, yaitu suku Baduy Dalam dan Suku Baduy Luar. Suku Baduy Dalam adalah suku yang tidak ingin menerima pengaruh dari luar dan tidak ingin berinteraksi dengan masyarakat luar. Sedangkan, suku Baduy Luar adalah suku yang masih bisa berinteraksi dan menerima pengaruh dari luar suku tersebut, meskipun mereka masih memberikan batasan-batasan tertentu dalam interaksi tersebut. Jika diamati dari kedua macam suku Baduy tersebut. Kebiasaan mereka akan berbeda dan tentunya pakaian yang mereka kenakan akan terlihat jelas perbedaannya. Untuk mengetahui bagaimana pakaian adat Banten dari suku Baduy Luar dan Dalam adalah sebagai berikut Pakaian Adat Banten Baduy Dalam Pakaian Adat Banten Baduy Dalam Pakaian adat Banten selanjutnya adalah pakaian khas suku Baduy Dalam. Pakaian adat ini cenderung seperti pakaian polos dengan warna putih. Pakaian tradisional ini biasa dikenal dengan sebutan Jamang Sangsang. Jamang Sangsang disematkan pada pakaian adat suku Baduy ini karena diambil dari bagaimana cara memakai pakaian khas tersebut. Yakni caranya hanya digantungkan di badan. Pakaian tradisional Jamang Sangsang ini memiliki lubang di beberapa bagian untuk memasukkannya ke badan, seperti lubang pada bagian leher dan lengan tangan. Baju ini tidak dilengkapi dengan kerah baju, ataupun kancing serta saku. Sehingga baju ini benar-benar terlihat polos tanpa atribut apapun. Pakaian adat Banten jenis ini dibuat dengan cara dijahit secara tradisional dengan tangan. Serta untuk membuat baju khas ini dibutuhkan pintalan kapas asli yang berasal dari hutan. Pakaian adat suku Baduy Dalam ini dilengkapi dengan pakaian bawahan berupa sarung yang cenderung berwarna gelap, seperti warna hitam atau biru tua. Sarung tersebut dililitkan dan diikatkan di pinggang. Suku Baduy biasanya mengenakan pakaian adat ini melengkapinya dengan aksesoris ikat kepala. Ikat kepala mereka berupa kain putih yang biasa digunakan untuk membatasi bagian rambut dengan kepala. Menurut kepercayaan suku Baduy Dalam, warna putih merupakan warna suci sehingga membuat pakaian dari bahan kain yang berwarna putih agar menjaga diri mereka agar tetap suci dan tidak terpengaruhi budaya luar yang dianggap sebagai budaya yang dapat merusak moral mereka. Pakaian Adat Banten Baduy Luar Pakaian Adat Banten Baduy Luar Pakaian adat Banten yang berikutnya adalah pakaian adat yang biasa dikenakan suku Baduy Luar. Pakaian tradisional Banten ini cenderung berwarna hitam, hal ini justru menjadikan mereka berbeda dari suku Baduy dalam yang cenderung menggunakan pakaian serba putih. Suku Baduy Luar meyakini bahwa warna hitam ini memiliki makna dari nama baju kampret atau baju kelelawar. Pakaian adat ini juga terlihat lebih dinamis dan elegan di setiap modelnya. Masyarakat Baduy Luar ini membuat pakaian tradisional tersebut dengan menjahitnya memakai mesin jahit. Mereka juga kerap menambahkan kancing dan kantong pada pakaian adat mereka. Untuk menjahit pakaian adat Banten ini tidak hanya menggunakan bahan material kapas, melainkan berbagai bahan lainnya juga kerap ditambahkan agar pakaian tradisional itu tampal lebih menarik dan lebih berwarna-warni. Selain dapat diamati dari warna pakaian yang dikenakan, suku Baduy Luar dan Baduy Dalam dapat dibedakan dari ikat kepala yang mereka kenakan. Jika suku Baduy Dalam biasa mengenakan ikat kepala berwarna putih, maka suku Baduy Dalam cenderung memakai ikat kepala yang berwarna biru tua atau kain batik sekalipun. 4. Pakaian Adat Banten Modern Pakaian Adat Banten Modern Pakaian adat Banten juga memiliki pakaian adat modern. Pakaian ini biasa dikenakan untuk melangsungkan acara pernikahan. Pakaian ini dikenakan oleh para pengantin dengan ciri khas dari provinsi Banten. Untuk para pengantin pria, mereka biasa mengenakan pakaian adat Banten berupa baju koko yang dilengkapi dengan kain samping sebagai bawahan. Pakaian adat ini juga dihiasi dengan aksesoris khas berupa penutup kepala dan ikat pinggang. Pengantin pria juga kerap menggunakan selop sebagai alas kakinya. Sementara untuk pengantin wanita, mereka biasa mengenakan pakaian adat Banten berupa kebaya dengan busana bawahan berupa kain samping yang senada dengan pengantin pria. Pengantin wanita Banten juga dipercantik dengan hiasan aksesoris berupa selendang yang diselempangkan, dan hiasan rambut berupa kembang goyang. Tidak hanya pengantin pria yang menggunakan selop sebagai alas kakinya, untuk perempuan juga mengenakan selop khusus wanita dengan hiasan khas Banten yang unik dan indah. Pakaian adat Banten jenis ini cukup populer dan banyak diminati sebagai pakaian yang dikenakan pada saat upacara pernikahan. Selain terkesan unik, pakaian adat ini juga dapat dipadu padankan dengan aksesoris yang cukup menarik dan lebih modern. Penutup Pakaian Adat Banten Demikian penjelasan mengenai pakaian adat Banten beserta ragam jenis dan keunikan di setiap busana tradisional tersebut. Setiap pakaian adat yang berasal dari berbagai daerah telah menjadi kekayaan bangsa Indonesia, tidak terkecuali pakaian adat yang berasal dari Banten. Menarik bukan? Yuk kunjungi artikel lain di Romadecade dan temukan kekayaan Indonesia lainnya yang berhasil dirangkum untuk kamu. Pakaian Adat Bantensumber referensi
Itulah beberapa jenis tabungan beserta fungsinya. Selain menabung dengan menggunakan beberapa tabungan di atas, menabung menggunakan instrumen investasi juga dapat menjadi pilihan. Salah satunya dengan menabung melalui Peer-to-Peer (P2P) Lending. Namun pastikan memiliki P2P Lending yang mudah, aman sekaligus menguntungkan.
Senjata Tradisional Banten – Membahas tentang senjata tradisional, setiap daerah tentu memilikinya. Tidak terkecuali daerah Banten. Terdapat beberapa macam senjata tradisional Banten diantaranya, Bedog, Golok Ciomas, Congkrang, Golok Sulangkar, dan Parang. Nah, artikel kali ini kita akan belajar bersama mengenai kelima senjata tersebut lengkap beserta fungsinya. Daripada dibuat penasaran, yuk simak penjelasan lengkapnya berikut ini. Macam-macam Senjata Tradisional Banten Terdapat 5 macam senjata tradisional Banten yang memiliki keunikan dan karakteristiknya masing-masing. Adapun daftar kelima senjata tersebut adalah No Senjata Tradisional Banten 1 Bedog 2 Golok Ciomas 3 Congkrang 4 Golok Sulangkar 5 Parang Bedog Senjata Tradisional Bedog Bedog merupakan senjata tradisional yang hampir dapat kita temui di berbagai wilayah yang ada di pulau Jawa. Bedog atau golok merupakan senjata tajam yang dibuat dari bahan besi dengan bilah yang sangat tajam. Senjata jenis ini biasa digunakan dalam berbagai aktivitas masyarakat sehari-hari. Dahulu, senjata satu ini biasa digunakan oleh para jawara untuk mempertahankan diri dari serangan musuh. Masyarakat Banten sering menggunakannya untuk memangkas semak belukar, memotong dahan pohon dan kayu, maupun aktivitas berkebun lainnya. Selain sebagai alat bantu kegiatan sehari-hari, senjata ini juga digunakan dalam pertunjukan seni bela diri debus, yaitu seni bela diri asal Banten yang menampilkan kemampuan seseorang yang memiliki ilmu kebal terhadap berbagai senjata tajam. Di samping itu, Bedog juga sering kali dijadikan benda pusaka yang diyakini memiliki kekuatan magis bagi sang pemiliknya. Sebelum dipakai, Bedog biasanya diasah terlebih dahulu. Atau mengasahnya secara berkala agar senjata tidak mudah tumpul. Bedog sendiri berbentuk seperti pisau dengan ukuran yang besar dan berat. Senjata bersejarah ini memiliki bentuk menyerupai dengan machete, hanya saja bedog cenderung lebih pendek. Dan Bedog juga biasanya dilengkapi dengan sarung yang berbahan dasar kayu. Golok Ciomas Senjata Tradisional Ciomas Selain Bedog, senjata tradisional khas Banten lainnya yang cukup populer adalah Golok Ciomas. Golok jenis ini merupakan senjata asli Banten, tepatnya berasal dari desa Ciomas yang berjarak 20 kilometer dari selatan kota Serang, Banten. Itulah mengapa golok ini diberi nama golok Ciomas. Golok jenis ini sangatlah populer, tidak hanya bagi kalangan masyarakat Banten, melainkan hingga ke seluruh tanah air bahkan sampai ke luar negeri. Keberadaan senjata tradisional ini tidak lepas dari kekuasaan Kesultanan Banten. Pada masa kolonial, golok sendiri sering digunakan masyarakat Banten untuk melawan keberadaan bangsa penjajah. Bahkan golok Ciomas ini dipercaya memiliki kekuatan magis, sehingga dapat dipastikan dapat mengalahkan musuh dalam peperangan. Tidak hanya itu, dengan memiliki golok ini dipercaya bahwa jika ia datang kepada orang yang sedang berselisih, ia mampu membuat perselisihan mereda. Aura mistis Golok Ciomas dipercaya dapat meredakan suasana hati yang sedang dibakar api emosi maupun amarah yang meluap-luap. Selain aura mistisnya yang kuat, sabetan golok jenis ini juga mematikan. Beberapa menceritakan bahwa orang yang terkena sabetan golok ini sulit disembuhkan. Dan ketika golok jenis ini disabetkan ke pohon pisang muda, kemudian pohon itu tidak akan tumbuh dan akan membusuk. Congkrang Senjata Tradisional Congkrang Senjata tradisional khas banten selanjutnya adalah Congkrang. Congkrang merupakan salah satu jenis senjata yang populer dan tersebar hampir di sebagian besar daerah di tanah air. Di beberapa daerah lainnya menyebutnya dengan sabit, arit, atau celurit. Hanya saja, antara Congkrang yang ada di Banten dan di daerah lain memiliki beberapa perbedaan. Congkrang yang ada di Jawa Barat lebih mirip dengan cangkul berukuran kecil, sedangkan Congkrang Banten mirip dengan celurit yang berasal dari Madura. Senjata jenis ini berbentuk menyerupai bulan sabit dan terbuat dari logam. Meski memiliki nama yang berbeda dan beragam, namun sebagian besar bentuk dan fungsinya hampir sama satu sama lain. Sekarang ini, Congkrang biasa digunakan untuk memotong rumput atau untuk aktivitas lainnya di kebun. Meskipun, Congkrang sering digunakan untuk aktivitas berkebun, namun jenis senjata yang satu ini dikenal sangat tajam dan berbahaya. Untuk menjaga keamanan, senjata ini dimasukkan dan disimpan dalam sarung yang terbuat dari kulit. Golok Sulangkar Senjata Tradisional Golok Sulangkar Salah satu senjata khas Banten yang tergolong ke dalam jenis golok yaitu Golok Sulangkar. Golok jenis ini mudah ditemukan di daerah Banten. Sulangkar merupakan jenis besi bahan dasar dalam membuat golok. Sehingga golok yang terbuat dari besi Sulangkar akan diberi nama Golok Sulangkar. Bahan yang dipilih untuk membuat golok ini adalah jenis besi Sulangkar yang telah berusia puluhan tahun. Semakin tua usia besi ini, maka dipercaya semakin memiliki unsur mistis yang dapat memberikan kekuatan pada golok yang akan dibuat. Salah satu ciri khas golok jenis ini adalah empat garis serat yang dimiliki besi Sulangkar. Garis serat ini sudah paten, tidak akan bertambah atau berkurang. Meskipun begitu, ada juga golok Sulangkar yang biasa ditemukan di Banten hanya memiliki tiga garis serat dengan warna hitam kemerah-merahan. Besi Sulangkar sendiri memiliki sifat yang mudah mencair. Salah satu cara untuk membedakan jenis Golok Sulangkar dan golok lain adalah melihat penampilan fisiknya yang terlihat seperti berkarat dan juga tumpul. Tampilan ini bersifat kamuflase untuk mengelabui musuh, karena pada dasarnya golok ini sangat tajam dan berbahaya. Selain itu juga mengandung kekuatan mistis yang cukup kuat. Serta, racun yang terdapat pada golok ini mampu melumpuhkan musuh dengan sekali tebas. Parang Senjata Tradisional Parang Senjata tradisional khas Banten selanjutnya adalah Parang. Senjata sederhana tanpa pernak-pernik ini memang banyak dijumpai di seluruh wilayah nusantara, tidak terkecuali Banten. Parang adalah senjata yang terbuat dari besi dan gagang yang terbuat dari kayu. Parang merupakan senjata yang digunakan untuk menunjang aktivitas masyarakat Banten sehari-hari dan juga untuk senjata pertahanan diri. Selain golok, parang memang banyak digunakan masyarakat Banten. Kebiasaan masyarakat Banten menggunakan parang untuk membuat rumah panggung. Seperti yang banyak diketahui, bahwa hampir sebagian besar yang ada di desa terbuat dari kayu atau bambu. Karena bilahnya yang tajam, senjata ini digunakan untuk memotong atau membelah kayu atau bambu pembuat rumah panggung. Untuk menjaga ketajaman senjata yang satu ini, masyarakat Banten sendiri biasa mencuci bersih setelah menggunakannya. Serta untuk menjaga senjata tidak mudah berkarat, senjata ini pun harus dikeringkan sebelum dimasukkan kembali ke dalam sarungnya. Penutup Demikian 5 Senjata tradisional Banten, warisan para leluhur yang berhasil romadecade bahas dalam artikel di atas untuk kamu. Selain unik dan dipercaya banyak mengandung nilai magis. Senjata yang dimiliki oleh masyarakat Banten pun tidak kalah dengan senjata dari provinsi lain yang ada di tanah air. Nah, menurutmu senjata apa yang paling menarik? Tulis komentarmu di kolom komentar, ya! Senjata Tradisional BantenSumber Refrensi https//keluyuran .com/senjata-tradisional-banten/
Tentunya setiap orang wajib memiliki handuk dalam, mulai anak bayi hingga orang dewasa. Nah, daripada salah pakai lebih baik kamu mencari tahu 5 jenis dan fungsi dari masing-masing handuk yang diulas oleh Popmama.com. Simak pembahasannya berikut ini, yuk! 1. Bath robes. Freepik. Berbeda dengan handuk pada umumnya, jenis handuk ini menyerupai jubah.
Banten Segehan merupakan Banten Upakara tingkatan kecil atau sederhana dari Upacara Bhuta Yadnya. Sedangkan tingkatan yang lebih besar lagi disebut dengan tawur. Kata Segehan ini, berasal dari kata “Sega” berarti nasi jika dalam bahasa Jawa adalah sego. Oleh sebab itu, banten segehan ini isinya didominasi oleh nasi dalam berbagai bentuknya, lengkap beserta lauk pauknya. Bentuk nasinya ada berbentuk nasi cacahan nasi tanpa diapa-apakan, kepelan nasi dikepal, tumpeng nasi dibentuk kerucut kecil-kecil atau dananan. Wujud banten segehan berupa alas taledan daun pisang, janur, diisi nasi, beserta lauk pauknya yang sangat sederhana seperti “bawang merah, jahe, garam” dan lain-lainnya. dipergunakan juga api takep dari dua buah sabut kelapa yang dicakupkan menyilang, sehingga membentuk tanda + atau swastika, bukan api dupa, disertai beras dan tatabuhan air, tuak, arak serta berem. Makna Banten Segehan Segehan artinya “Suguh” menyuguhkan, dalam hal ini segehan di haturkan kepada para Bhutakala agar tidak mengganggu dan juga Ancangan Iringan Para Betara dan Betari, yang tak lain adalah akumulasi dari limbah/kotoran yang dihasilkan oleh pikiran, perkataan dan perbuatan manusia dalam kurun waktu tertentu. Dengan segehan inilah diharapkan dapat menetralisir dan menghilangkan pengaruh negative dari limbah tersebut. Segehan juga dapat dikatakan sebagai lambang harmonisnya hubungan manusia dengan semua ciptaan Tuhan palemahan. Segehan ini biasanya dihaturkan setiap hari. Penyajiannya diletakkan di bawah atau sudut- sudut natar Merajan / Pura atau di halaman rumah dan di gerbang masuk bahkan ke perempatan jalan. Segehan dan juga Caru banyak disinggung dalam lontar Kala Tattva, lontar Bhamakertih. Dalam Susastra Smerti Manavadharmasastra ada disebutkan bahwa setiap kepala keluarga hendaknya melaksanakan upacara Bali suguhan makanan kepada alam dan menghaturkan persembahan di tempat-tempat terjadinya pembunuhan, seperti pada ulekan, pada sapu, pada kompor, pada asahan pisau, pada talenan. Jenis-Jenis Banten Segehan 1. Segehan Kepel Putih Segehan kepel putih ini adalah segehan yang paling sederhana dan biasanya seringkali di haturkan setiap hari. 2. Segehan Putih Kuning Sama seperti segehan putih, hanya saja salah satu nasinya diganti menjadi warna kuning. biasanya segehan putih kuning ini di haturkan di bawah pelinggih adapun doanya sebagai berikut Om. Sarwa Bhuta Preta Byo Namah Artinya Hyang widhi ijnkanlah hamba menyuguhkan sajian kepada bhuta preta seadanya 3. Segehan Kepel Warna Lima Manca Warna Sama seperti segehan kepel putih, hanya saja warna nasinya menjadi 5, yaitu putih, merah, kuning, hitam dan brumbun. Dan penempatan warna memiliki tempat atau posisi yang khusus sebagi contoh ; Warna Hitam menempati posisi Utara. Warna Putih menempati posisi Timur. Warna merah menempati posis selatan. Warna kuning menempati posisi Barat. Sedangkan Warna Brumbun atau kombinasi dari ke empat warna di atas menempati posisi di tengah tengah, yang bisa di katakan Brumbun tersebut sebagai Pancernya. Segehan Manca Warna ini biasanya di letakkan pada pintu masuk pekarangan lebuh pemeda­latau di perempatan jalan adapun doa dari segehan manca warna ini adalah Om. Sarwa Durga Prate Byo Namah Artinya Hyang Widhi Ijinkan Hamba Menyuguhkan Sajian Kepada Durga Prete Seadanya 4. Segehan Cacahan Segehan ini sudah lebih sempurna karena nasinya sudah dibagi menjadi lima atau delapan tempat. sebagai alas digunakan taledan yang berisikan tujuh atau Sembilan buah tangkih. Kalau menggunakan 7 tujuh tangkih, sebagai berikut 5 tangkih untuk tempat nasi yang posisinya di timur, selatan, barat, uatara dan tengah. 1 tangkih untuk tempat untuk lauk pauknya yaitu bawang, jahe dan garam. 1 tangkih lagi untuk tempat base tampel, dan beras. kemudian diatas disusun dengan canang genten. Kalau menggunakan 9 sembilan tangkih,sebagai berikut 9 tangkih untuk tempat nasi yang posisinya di mengikuti arah mata angin. 1 tangkih untuk tempat untuk lauk pauknya yaitu bawang, jahe dan garam. 1 tangkih lagi untuk tempat base tampel, dan beras. kemudian diatas disusun dengan canang genten. Keempat jenis segehan diatas dapat dipergunakan setiap kajeng kliwon atau pada saat upacara–upacara kecil, artinya dibebaskan penggunaanya sesuai dengan kemampuan. 5. Segehan Agung Merupakan tingkat segehan terakhir. Segehan ini biasanya dipergunakan pada saat upacara piodalan, penyineban Bhatara, budal dari pemelastian, serta menyertai upacara Bhuta Yadnya yang lebih besar lainnya. Adapun isi dari segehan agung ini adalah; alasnya ngiru/ngiu, ditengahnya ditempatkan daksina penggolan kelapanya dikupas tapi belum dihaluskan dan masih berserabut, segehan sebanyak 11 tanding, mengelilingi daksina dengan posisi canangnya menghadap keluar, tetabuhan tuak, arak, berem dan air, anak ayam yang masih kecil, sebelum bulu kencung ekornya belum tumbuh bulu yang panjang serta api takep api yang dibuat dengan serabut kelapa yang dibuat sedemikian rupa sehingga membentuk tanda + atau tampak dara. Adapun tata cara saat menghaturkan segehan adalah pertama menghaturkan segehannya dulu yang berdampingan dengan api takep, kemudian buah kelapanya dipecah menjadi lima, diletakkan mengikuti arah mata angin, kemudian anak ayam diputuskan lehernya sehingga darahnya menciprat keluar dan dioleskan pada kelapa yang telah dipecahkan tadi, telor kemudian dipecahkan, di”ayabin” kemudian ditutup dengan tetabuhan. Doa dalam menghaturkan segehan ini adalah Om. Arwa kala perete byo namah. Artinya Hyang Widhi Ijinkanlah Hamba Menyuguhkan Sajian Kepadakala Preta Seadanya. Setiap menghaturkan segehan lalu di siram dengan tetabuhan, tetabuhan ini bisa menggunakan air putih yang bersih, atau tuak, brem, dan arak. Dengan cara mengelilingi segehan yang di haturkan. Ketoka menyiram atau menyiratkan kita ucapkan doa Om. Ibek Segar, Ibek Danu, Ibek Bayu, Premananing Hulun. Artinya Hyanng widhi semoga hamba di berkahi bagaikan melimpahnya air laut, air danau, dan memberi kesegaran jiwa dan batin hamba. Unsur-unsur Banten Segehan Setiap unsur-unsur dari segehan sejatinya memiliki filosofi didalamnya, berikut penjelasannya Alas dari daun / taledan kecil yang berisi tangkih di salah satu ujungnya. taledan = segi 4, melambangkan arah mata putih 2 kepal, yang melambangkan rwa bhinedaJahe, secara imiah memiliki sifat panas. Semangat dibutuhkan oleh manusia tapi tidak boleh memiliki sifat dingin. Manusia harus menggunakan kepala yang dingin dalam berbuat tapi tidak boleh bersifat dingin terhadap masalah-masalah sosial cuekGaram, memiliki PH-0 artinya bersifat netral, garam adalah sarana yang mujarab untuk menetralisir berbagai energi yang merugikan manusia tasik pinaka panelah sahananing ngaletehin. Di atasnya disusun canang genten. Tetabuhan Arak, Berem, Tuak, adalah sejenis alkhohol, dimana alkhohol secara ilmiah sangat efektif dapat dipakai untuk membunuh berbagai kuman/bakteri yang merugikan. Oleh kedokteran dipakai untuk mensteril alat-alat kedokteran. Metabuh pada saat masegeh adalah agar semua bakteri, Virus, kuman yang merugikan yang ada di sekitar tempat itu menjadi hilang/mati.
Berikut ini 5 informasi mengenai jenis ban dan ukurannya. 1. Jenis Ban. Huruf di awal dan akhir yang terletak pada ban akan menunjukkan jenis ban. Tertulis huruf P, LT, ST, atau T. Huruf P merupakan kependekan dari “P-metric” yang biasanya dipasang pada truk ringan, Sport utility vehicle (SUV), dan van.
Berikut Adalah Pakaian Adat Banten yang Sangat Penting Untuk DiketahuiIndonesia memiliki beragam jenis pakaian adat dari setiap daerahnya. Masing-masing daerah memiliki pakaian adat sesuai dengan suku dari daerah tersebut. Pakaian tersebut sangat dipengaruhi oleh budaya dari daerah tersebut. Hal ini menjadikan Indonesia semakin kaya akan budaya termasuk dalam segi pakaian. Salah satu contohnya ialah pakaian adat kita ketahui Banten merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang merupakan daerah campuran antara suku Sunda dan Baduy. Namun, di daerah ini suku utamanya ialah Baduy. Suku ini tentunya memiliki keunikan tersendiri termasuk dalam hal pakaian adatnya. Pakaian adatnya pun memiliki beberapa macam sesuai dengan kebutuhan dan sukunya. Masing-masing memiliki ciri khas tersendiri yang sangat unik dan Anda bisa mengetahui apa saja jenis pakaian dari Banten, berikut ini beberapa jenis pakaian adat Banten yang merupakan bagian dari kekayaan Adat PengantinPakaian ini khusus digunakan oleh para pengantin atau “Panganten” dalam bahasa Banten. Umumnya, model dan motifnya hampir mirip dengan pakaian untuk pengantin dari suku Sunda. Pakaian untuk pria biasanya terdiri dari baju koko berkerah, kain samping atau batik Banten untuk bawahannya, sabuk dari kain batik, penutup kepala, selop serta senjata pelengkap seperti keris, parang atau itu, pakaian adat Banten untuk pengantin wanita berupa kebaya untuk atasannya, kain samping atau batik untuk bawahannya dan selendang untuk diselempangkan pada bahu. Kepala sang pengantin wanita akan dihias dengan kembang goyang berwarna keemasan yang dipadukan dengan hiasan bunga melati yang ada pada Adat PangsiSelain pakaian khusus pengantin, Banten juga memiliki jenis baju lainnya yang tak kalah mempesona yaitu baju Pangsi sebagai pakaian sehari-hari masyarakat disana. Biasanya baju Pangsi dipasangkan dengan celana komprang. Pakaian ini juga sering digunakan dalam latihan silat atau debus. Kedua atraksi tersebut memang sering dilakukan oleh masyarakat adat Banten ini merupakan kepanjangan dari “Numpang ka sisi”. Dalam bahasa Indonesia berarti terbawa ke samping. Pakaian ini berupa pakaian tertutup yang menutup badan yang dipakai dengan cara dibelitkan secara menumpang seperti sarung. Pakaian pangsi terdiri dari tiga susunan yaitu Nangtung, Tangtung, dan juga Adat Suku Baduy DalamPakaian Adat Baduy DalamSuku Baduy memang terdiri dari dua kelompok yaitu Baduy dalam dan Baduy luar. Suku Baduy dalam biasanya menggunakan pakaian yang berwarna putih polos yang dinamakan Jamang Sangsang. Baju ini digunakan dengan cara disangsangkan atau digantungkan pada badan pemakainya. Baju Jamang Sangsang memiliki lubang pada lengan dan leher tanpa ini tidak memiliki kancing atau saku. Proses penjahitannya pun menggunakan tangan atau tanpa mesin. Bahan pembuatan pakaian adat Banten ini ialah pintalan kapas langsung dari hutan. Sebagai bawahannya mereka akan menggunakan sarung berwarna hitam atau biru tua yang dililitkan pada pinggang. Pakaian ini juga dilengkapi ikat kepala berwarna putih sebagai pembatas rambut. Warna putih banyak digunakan sebagai simbol bahwa suku Baduy dalam masih suci dan belum terkontaminasi budaya dari Adat Suku Baduy LuarPakaian Adat Baduy LuarSuku Baduy luar biasanya menggunakan pakaian berwarna hitam yang bernama Kampret atau kelelawar. Pakaian ini cenderung lebih dinamis dan sudah menggunakan saku,kancing, kantong serta dijahit menggunakan mesin. Bahannya pun tidak harus selalu dari kapas asli. Pakaian ini memiliki ciri khas ikat kepala berwarna biru tua dengan motif adat Banten suku Baduy luar dan dalam untuk wanitanya cenderung sama. Kain dan coraknya hampir sama. Dasar dari kain dan sarungnya memiliki warna hitam ditambah garis putih. Selendangnya memiliki warna putih, biru dan ditambahkan warna merah. Perpaduan tersebut tetap memperlihatkan keanggunan khas dari suku Baduy baik dari luar maupun pakaian khas dari Banten yang sudah dijelaskan sebelumnya masing-masing memiliki makna yang merupakan warisan budaya terutama dari suku asli Baduy. Ditengah kemajuan zaman, suku Baduy masih tetap mempertahankan pakaian adat Banten tersebut terutama suku Baduy dalam. Walaupun sebagian masyarakatnya sudah mulai menggunakan baju modern, namun pakaian adat tersebut masih tetap ada hingga saat ini. Jaringan tumbuhan adalah sekumpulan sel yang memiliki struktur yang sama yang membentuk suatu kesatuan untuk memberikan fungsi tertentu (Tim Kemdikbud, 2017, hlm. 119). Sel-sel pada tumbuhan yang memiliki struktur yang sama akan terintegrasi menjadi suatu jaringan dan memberikan fungsi tertentu pada tubuh tumbuhan. — Bertepatan dengan perayaan Hari Batik Nasional yang diperingati setiap tanggal 2 Oktober, apakah Sobat biem telah mengenali berbagai macam motif batik di seluruh Indonesia?Jangan salah, batik tak hanya ada di daerah Pekalongan saja, lho. Di beberapa daerah lain, termasuk Banten juga memiliki batik khasnya motif batik Banten terlahir dari kearifan lokal yang melekat pada masa pemerintahan Kesultanan Banten. Berbagai benda-benda kuno dengan ragam hias yang unik menjadi inspirasi dalam membuat desain pola dasar batik batik daerah lainnya, batik Banten juga diproses dengan cara yang serupa. Hanya saja, ada tiga perbedaan yang dimiliki batik Banten dengan batik lain di Indonesia. Apa saja?Yang pertama, adalah motif batiknya. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, bahwa batik Banten memiliki pola dasar ragam hias yang berasal dari benda sejarah purbakala, yang disebut dengan Artefak Terwengkal. Di mana benda-benda tersebut merupakan hasil ekskavasi Arkeolog tahun 1976 di Juga Perbedaan lainnya adalah dari segi warna. Diketahui, warna batik Banten cenderung berwarna abu-abu soft yang menunjukkan karakter orang Banten yang memiliki cita-cita, ide, kemauan, dan temperamental yang cenderung tinggi, namun pembawaannya selalu Banten juga memiliki perbedaan dari segi filosofi. Nama motif batik Banten kebanyakan berkaitan dengan sejarah Banten, seperti di antaranya toponim desa-desa kuno, nama gelar bangsawan atau sultan, dan tata nama ruang di Kesultanan dilansir dari ada 20 jenis motif batik Banten, di antaranya sebagai berikutDatulayaDatulaya adalah nama tempat tinggal Sultan Maulana Hasanuddin atau tata ruang keluarga di Kesultanan adalah nama sebuah bangunan pagar yang mengelilingi Keraton Istana adalah nama gelar yang diberikan kepada Pangeran Purba dalam penyebaran Agama adalah nama gelar yang diberikan kepada Pangeran Wangsa dalam penyebaran Agama adalah nama Sebuah perkampungan tempat belajar Agama dipesantren di lingkungan Kesultanan adalah nama tempat berlabuhnya kebahagiaan dalam mengarungi samudra cinta dengan kapal pesiar atau adalah nama gelar yang diberikan kepada Pangeran Aria Mandalika dalam penyebaran Agama lslamMemoloanMemoloan adalah nama sebuah kontruksi bangunan atap menara mesjid dan Pendopo Kesultanan adalah nama tempat dimana para Pengrajin Keris dan aksesoris keris dilingkungan Kesultanan adalah nama tempat atau bangsal di mana Sultan Maulana Hasanuddin menyaksikan para prajuritnya berlatih di adalah nama gelar Sultan Hasanudin dalam penataan negara pada kejayaan keraton Kesultanan adalah nama sebuah perkampungan tempat pengrajin gerabah dan keramik di wilayah Kesultanan adalah nama tempat tata ruang Istana tempat Sultan Maulana Hasanuddin melakukan meditasi di Kesultanan adalah nama tempat di mana para pengrajin sulaman di lingkungan Kesultanan adalah nama tempat di mana para pengrajin tenunan di wilayah adalah nama gelar Panembahan Sultan Maulana Hasanuddin dalam penyebaran agama adalah nama sebuah tempat Sultan Hasanuddin shalat istikharah memohon petunjuk Allah dalam mendirikan adalah nama tempat/selasar di Pendopo Kesultanan Banten untuk raja/sultan adalah nama sebuah perkampungan tempat pengrajin pembelah bambu dan tikar di lingkungan adalah nama tata ruang tempat menghadap raja/sultan di Kesultanan Banten. HHEditor Happy Hawra Jenis-Jenis Bahasa Pemrograman Beserta Fungsinya. By: Najmaa Shiba. Bagi yang ingin bekerja di bidang Teknologi Informasi, mempelajari bahasa pemrograman adalah kewajiban. Bahasa pemrograman adalah alat utama untuk membangun segala jenis sistem, mulai dari website, aplikasi, sistem operasi, perangkat teknologi, dan masih banyak lagi.
Warga dari 5 banjar di Serangan sepakat membuat surat tuntutan untuk Kejari Denpasar atas dugaan korupsi LPD Adat Serangan. IDN Times/Ayu Afria Agama Hindu di Bali biasa menggunakan beberapa sarana untuk persembahyangan Bali biasanya menggunakan kata “upacara” untuk menyebutkan ”sembahyang”. Satu sarana upacara penting dan yang paling sering digunakan adalah di setiap pelaksaanaan upacara atau kegiatan adat di Bali menggunakan sarana banten ini. Seperti warga Desa Serangan, Kota Denpasar, yang menjadi korban kasus dugaan korupsi LPD Adat Serangan, mengutip dari tanggal 8 Mei 2022. Mereka mengirimkan surat pernyataan kepada pihak Kejaksaan Negeri Kejari Denpasar agar segera mengumumkan nama tersangkanya. Selain surat, warga juga menempuh jalur niskala Gaib menggunakan sarana itu pejati? Berikut 5 fakta tentang pejati, sarana sembahyang di Bali. Baca Juga Makna Melukat, Ritual yang Pernah Dijalani Pevita Pearce 1. Makna pejatiBanten pejati. Triguna Channel Pejati termasuk sarana upacara Agama Hindu, berasal dari Bahasa Bali 'jati' yang berarti sungguh-sungguh atau benar-benar. Mendapatkan awalan 'pa' sehingga membentuk kata benda pajati atau pejati, yang menegaskan makna melaksanakan sebuah pekerjaan yang sungguh-sungguh laporan penelitian Dosen Muda Fakultas Teknik Universitas Udayana, Ni Kadek Ayu Wirdiani ST MT, tentang Media Pembelajaran Pembuatan Banten Pejati dengan Berbasis Multimedia yang terbit pada tahun 2014, pejati adalah sekelompok banten yang dipakai sarana untuk menyatakan rasa kesungguhan hati ke hadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa dan manifestasi-Nya, akan melaksanakan suatu upacara dan mohon disaksikan, dengan tujuan agar mendapatkan keselamatan dan kerahayuan. Baca Juga Ciri-ciri Pekarangan Rumah Aura Positif Versi Bali 2. Banten pejati adalah sarana upacara paling lengkapIda Pandita Mpu Jaya Dhaksa Samyoga sedang memberikan penjelasan mengenai banten pejati. Kara Amerta Menurut Ida Pandita Mpu Jaya Dhaksa Samyoga di kanal YouTube Ong Kara Amerta, pejati adalah banten atau sarana upacara terkecil namun isinya paling lengkap. Ida Pandita lalu menceritakan kisah Adiparwa, ketika Bhagawan Drona menanyakan kepada muridnya mengenai apa sarana upacara yang paling lengkap. Yudistira kemudian menjawab, bahwa sarana yang dikatakan lengkap terdapat unsur mantiga tumbuh, mantaya lahir, dan maharya bertelur.Ketiga unsur tersebut ada di dalam sarana pejati yaitu kacang kara atau komak sebagai simbol tumbuh, ikan asin kering atau gerang sebagai simbol lahir, dan telur sebagai simbol itu, juga terdapat simbol sebagai ciri sarana upacara lengkap yaitu telur dan kelapa sebagai simbol mentah matah, buah-buahan simbol matang di pohon nasak, dan ketupat atau tipat dan nasi sebagai simbol sudah dimasak lebeng. Baca Juga 10 Ciri-ciri Pekarangan Rumah Aura Negatif Versi Bali 3. Bahan banten pejati Banten pejati. Triguna Channel Menurut Lontar Tegesing Sarwa Banten, bahan-bahan yang ada dalan banten pejati terdiri dariRerasmen kelompok lauk-pauk Kacang, nga; ngamedalang pengrasa tunggal, komak, nga; sane kakalih sampun masikian ArtinyaKacang-kacangan menyebabkan perasaan itu menjadi menyatu, kacang komak yang berbelah dua itu sudah menyatu. Ulam, nga; iwak nga; hebe nga; rawos sane becik rinengo ArtinyaUlam atau ikan yang dipakai sarana rerasmen itu sebagai lambang bicara yang baik untuk Sarwa wija, nga; sakalwiring gawe, nga; sane tatiga ngamedalang pangrasa hayu, ngalangin ring kahuripan ArtinyaSegala jenis buah-buahan merupakan hasil segala perbuatan, yaitu tiga macam perbuatan baik Tri Kaya Parisudha, menyebabkan perasaan menjadi baik dan dapat memberikan penerangan pada atau jajan Gina, nga; wruh, uli abang putih, nga; lyang apadang, nga; patut ning rama rena. Dodol, nga; pangan, pangening citta satya, Wajik, nga; rasaning sastra. Bantal, nga; phalaning hana nora, satuh, nga; tempani, tiru-tiruan ArtinyaGina adalah lambang mengetahui, uli merah dan uli putih adalah lambang kegembiraan yang terang, bhakti terhadap guru rupaka ayah-ibu. Dodol adalah lambang pikiran menjadi setia, wajik adalah lambang kesenangan mempelajari sastra. Bantal adalah lambang dari hasil yang sungguh-sungguh dan tidak, dan Satuh adalah lambang patut yang porosan Sedah who, nga; hiking mangde hita wasana, ngaraning matut halyus hasanak, makadang mitra, kasih kumasih ArtinyaSirih dan pinang itu lambang dari yang membuatnya kesejahteraan/kerahayuan, berawal dari dasar pemikirannya yang baik, cocok dengan keadaannya, bersaudara dalam keluarga, bertetangga dan Unsur-unsur atau bagian yang ada di dalam banten pejatiBanten pejati. Triguna Channel Banten pejati terdiri dari beberapa unsur-unsur banten atau sarana upacara yang digabung menjadi satu dalam suatu wadah. Unsur-unsur tersebut antara lain Daksina Banten peras Banten ajuman rayunan/sodaan Ketupat kelanan Penyeneng/tehenan/pabuat Pesucian Segehan alit Daun/plawa lambang kesejukan Bunga lambang cetusan perasaan Bija lambang benih-benih kesucian Air lambang pawitra, amertha Api lambang saksi dan pendetanya Yajna. Dalam banten pejati terdapat unsur sarana upacara yang paling penting yaitu daksina, yang terdiri atas Bakul/serembeng simbol arda candra Kelapa dengan sambuk maperucut berbentuk segitiga simbol Brahma dan Nada Bedogan simbol swastika Kojong pesel-peselan simbol ardanareswari Kojong gegantusan simbol Akasa/Pertiwi Telur bebek simbol Windu dan Satyam Tampelan simbol Trimurti Irisan pisang simbol Dharma Irisan tebu simbol Smara Ratih Benang putih simbol Siwa Ketupat kelanan lambang dari Sad Ripu yang dapat dikendalikan atau teruntai oleh rohani, sehingga kebajikan senantiasa meliputi kehidupan manusia. Dengan terkendalinya Sad Ripu, maka keseimbangan hidup akan menyelimuti manusia. 5. Banten pejati wajib menggunakan telur bebek Ida Pandita Mpu Jaya Dhaksa Samyoga sedang memberikan penjelasan mengenai sarana telur di banten pejati. Kara Amerta Menurut Ida Pandita Mpu Jaya Dhaksa Samyoga, banten pejati wajib menggunakan telur bebek. Tidak boleh menggunakan telur ayam karena sebagai simbol rajasik atau pejati menggunakan telur karena sebagai simbol pemujaan terhadap tiga dewa yaitu Sang Hyang Antaga kulit telur, Sang Hyang Ismaya putih telur, dan Sang Hyang Manik Maya kuning telur. Sehingga telur di daksina dalam pejati memiliki makna bahwa kita sudah meletakkan ngelinggihang kekuatan dari ketiga dewa Pandita juga mengharapkan agar tidak menggunakan plastik sebagai pembungkus telur. Sebaiknya menggunakan bungkus janur ketupat telur tipat taluh.Banten pejati ini nantinya dihaturkan kepada Sang Hyang Catur Loka Phala, yaitu daksina kepada Dewa Brahma, peras kepada Dewa Iswara, ketupat kelanan kepada Dewa Wisnu, dan ajuman kepada Dewa Mahadewa. IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
O3nZr.
  • bje5gsnt7m.pages.dev/129
  • bje5gsnt7m.pages.dev/246
  • bje5gsnt7m.pages.dev/18
  • bje5gsnt7m.pages.dev/205
  • bje5gsnt7m.pages.dev/273
  • bje5gsnt7m.pages.dev/290
  • bje5gsnt7m.pages.dev/288
  • bje5gsnt7m.pages.dev/131
  • bje5gsnt7m.pages.dev/234
  • jenis jenis banten beserta fungsinya